Selasa, 07 April 2015

Sejarah CV Prima Tani Merapi di Wonosobo

CV. Primatani berdiri pada tanggal 10 Januari 2001. Secara umum berdirinya CV. Primatan didasarkan pada sebuah kenyataan bahwa masih banyak potensi agro di daerah Wonosobo yang belum tertangani secara optimal dan dengan teknologi yang memadai,Sadar terhadap kondisi tersebut  maka semenjak tahun 2001 telah dilakukan pengembangan untuk perbaikan lingkungan yang terutama ditujukan untuk aspek obyeknya dahulu yang hingga sekarang telah menghasilkan banyak produk dan teknik budidaya di bidang agrikultur dan teknologi, sesuai agenda 21 hasil Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) BUMI di bawah panji PBB bertempat di Rio de Janairo tahun 1992.
Pengembangan aspek Subyek (SDM Pertaniannya) dilakukan melalui pola networking sehingga bertahap diharapkan dapat ter-up grade (meningkat) di sisi pola pikir, mental, motivasi, keilmuan dan permodalan dengan cukup efektif, efisien dan cepat.  Dengan Prinsip kerja untuk bisa menjadi mendapatkan P-rofit, P-engetahuan, L-eluasa, NA-ma baik,  S-ilaturahmi dan A-mal maka kami berjuang mewujudkannya dengan semangat, serta  memberikan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna bagi daerah.Hal itu mengarah kepada kegiatan yang berorientasi kearah agribisnis dan agro industri. Berawal dari hal tersebut, maka atas inisiatif dan keinginan yang kuat dari Elianto SP, yang merupakan  salah seorang petani senior, di desa Kertek, Kecamatan Kertek, Kabupaten  Wonosobo, mendirikan CV. Primatani sebagai bagian dari usaha untuk memenuhi keinginan dan permintaan pasar akan bibit tanaman dan buah yang unggul.
CV. Pirimatani Lahir dari sebuah keprihatinan mendalam  umumnya terhadap kondisi ekosistem di muka bumi yang mengalami proses kerusakan akibat pengembangan dan rekayasa kimia dasar dengan dosis dan pengaplikasian yang kurang bijaksana yang diantaranya melanda dunia budidaya pertanian yang pada akhirnya berujung pada manusia. Secara lebih khusus dan mendalam juga mencermati kondisi dunia Agrokomleks di Indonesia dimana aspek yang paling mendasar yaitu Obyek (menyangkut tanaman) dan Subyek (menyangkut Pelaku pertanian/petani) yang masih memprihatinkan di semua sisi dimana sesungguhnya begitu besar potensi Indonesia di bidang teknologi pertanian untuk sarana mewujudkan cita-cita swasembada pangan Di sisi Obyeknya, aspek Kuantitas - Kualitas -Kelestarian (K-3) produksi teknologi pertanian masih jauh dari potensi optimalnya sementara di sisi Subyeknya, aspek Pola pikir - Mental - Motivasi - Keilmuan - Modal juga masih belum mencapai kompetensinya itulah sebabnya teknologi budidaya ini kami kembangkan dan berdiri diatas nama CV. Primatani.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar